Siapa yang tidak mengenal dengan
jenis usaha yang satu ini. Dari pelosok desa hingga kota besar banyak kita jumpai warung-warung
sembako. Semua orang bisa menjalani usaha sembako dan tidak mengenal keahlian
khusus untuk menjalani usaha ini.
Mengapa para kreditur mengincar
pelaku usaha sembako dalam pengucuran kredit modal usaha, itu dikarenakan jenis
usaha ini mempunyai perputaran omset harian yang cukup jelas. Berdasarkan
analisa sederhana dapat dilihat akan
kebutuhan modal usaha yang dibutuhkan calon debitur berdasarkan perputaran
omset harian, lokasi usaha dan stok persediaan barang dagangan.
Omset yang didapat setiap hari
membuat kreditur yakin akan pendapatan yang diterima calon debitur, lokasi usaha
juga menentukan ramai tidaknya usaha tersebut. Stok persediaan barang dagangan
yang bertumpuk – tumpuk terkadang menjadi pandangan akan kebutuhan modal yang
besar. Sehingga itu yang menjadi alasan dasar bagi kreditur untuk mengucurkan
kredit modal usaha bagi para pelaku usaha sembako.
Stok barang dagangang dapat
dengan mudah didapat. Bahkan saat ini pelaku usaha sembako jarang berpergian
untuk berbelanja stok barang dikarenakan sales dari grosir atau dari perusahaan
produk tertentu yang datang langsung untuk menawarkan produk. Sehingga pelaku
usaha sembako mudah mendapatkan stok barang hanya melalui via telepon.
Ditunjang dengan tingginya kebutuhan setiap orang akan sembako untuk kehidupan
sehari – hari. Ini yang menyebabkan kreditur masih mengincar pelaku usaha
sembako dalam pengucuran kredit modal usaha.
Bukan hanya kreditur berbadan
hukum saja yang memberikan modal usaha, bahkan kreditur perorangan dengan
kemudahaan persyaratan untuk memberikan
kucuran modal. Namun hal ini tidak di dilandasi dengan dasar hukum yang jelas,
bahkan dengan bunga yang cukup tinggi.
Bahkan setiap pengusaha sembako
tidak hanya dimiliki oleh satu kreditur bahkan dua atau tiga kreditur. Ini
disebabkan persaingan antar kreditur itu sendiri misalnya dalam hal permberian
suku bunga yang rendah, pelayanan dan kepedulian kreditur terhadap debitur.